KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahnat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok biologi reproduksi yang
berjudul pembahasan berjudul ‘ Struktur
payudara dan Fisiologi laktasi ‘ dengan tepat pada waktu yang telah di berikan.
Besar
harapan kami semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari dan
memahami tentang payudara dan fisiologi laktasi.
Namun
kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari rempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi tercapainya perbaikan
ataupun kekurangan dalam makalah ini.
Demikian
ini saya sampaikan . Terima Kasih
Jayapura,
11 Juni 2010
Penyusun
Kelompok
i
DAFTAR ISI
Lembar
judul
................................................................................................................
Kata
pengantar .............................................................................................................
i
Daftar
isi
......................................................................................................................
ii
Bab
I. Pendahuluan
A. Latar
belakang
........................................................................................................
1
B. Ruang
lingkup
........................................................................................................
1
C. Maksud
dan tujuan
.................................................................................................
2
Tujuan umum
.........................................................................................................
2
Tujuan khusus ........................................................................................................
2
Bab
II. Pembahasan
Struktur
payudara
A.
Pengertian payudara
........................................................................................
3
B.
Anatomi payudara
...........................................................................................
3
C.
Struktur makroskopis
.......................................................................................
3
D.
Struktur mikroskopis .......................................................................................
5
E.
Tahap-tahap
perkembangan payudara
............................................................. 6
F.
Kolostrum
........................................................................................................
7
Fisiologi laktasi
A. Produksi
air susu ..................................................................................................
8
B. Pengeluaran
air susu .............................................................................................
9
C. Pemeliharaan
laktasi ............................................................................................
10
D. Susunan
air susu Ibu
............................................................................................
10
Bab
III. Penutup
A. Kesimpulan
..........................................................................................................
12
B. Saran
....................................................................................................................
13
Bab
IV. Daftar pustaka
............................................................................................
14
ii
BAB.
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Kelnejar mama / payudara
(buah dada) adalah perlengkapan organ refroduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. (pada organ laki
– laki) kelenjar ini budi menter). Bentuk buah dada cembung
kedepan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas kulit dan
jaringan erektil dan berwarna tua payudara terletak dibawah
kulit dan diatas otot dada merupakan perubahan dari
kelenjar payudara, kelenjar susu dapat membentangkan dari
sekitar lipatan paha sampai dada.
Payudara dewasa bertnya
kira-kira 200 grm, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kana. Pada waktu hamil payudara membesar,
mencapai 600 grm dan pada ibu menyusui 800grm selama 9 bulan
kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya
untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir.
Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi
antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang
adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah
satu organ yang indah dan menarik. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup
keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air
susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting pada bulan-bulan pertama
kehidupan.
Menjelang akhir kehamilan, kelenjar mamae Ibu berkembang
penuh untuk menyusui, tetapi hanya beberapa mililiter cairan di sekresi setiap
hari sampai setelah bayi di lahirkan cairan ini di namakan kolostrum. ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi.
B. Ruang
lingkup
v Payudara
§ Bagaimana
struktur anatomi payudara wanita ?
§ Bagimana
struktur makroskopis dan mikroskopis payudara wanita ?
§ Bagaimana
tahap perkembangan payudara ?
§ Apa
yang dimaksud dengan kolostrum ?
1
v Fisiologi
laktasi
§ Produksi
air susu
§ Pengeluaran
air susu
§ Pemeliharaan
laktasi
§ Susunan
air susu Ibu
C. Maksud
dan tujuan
v Tujuan
umum
Ø Payudara
-
Agar dapat menambah
wawasan dan mengenal lebih dalam lagi payudara kita.
-
Dan apa yang
kita pelajari dan amati bisa membantu kepada
setiap orang yang bermasalah dalam organ mamaenya masing-
masing.
Ø Fisiologi
laktasi
-
Agar kita dapat
mengetahui betapa penting laktasi
-
Mengetahui bagaimana
proses dan perawatan laktasi
v Tujuan
khusus
v Struktur
payudara
Agar kita dapat mengetahui tentang
payudara dan susunan-susunan payudara sehingga kita atau seprang Ibu dapat merawat
dan menjaga kesehatan payudaranya.
v Fisiologi
laktasi
Khususnya seorang Ibu agar
mengetahui tentang kolostrum dan kandungan gizi yang terdapat dalam ASI.
2
BAB.
II
PEMBAHASAN
Struktur
payudara
A. Pengertian
payudara
Payudara adalah Organ tubuh yang terletak bagian bawah kulit dan di atas otot dada. Fungsi
dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600
gram dan saat menyusui 800 gram.
B. Anatomi
payudara
Kelenjar
mama atau payudara (buahdada) adalah perlengkapan
pada organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu.
(Pada orang laki-laki kelenjar ini rudimenter) Buah dada
terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral
antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga
kedua atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh.
Berwt dan ukuran buahdada berlain-lainan. Pada masa
pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil dan
sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut.
Bentuk
buahdada cembung ke depan dengan putting di tengahnya,
yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua.
Konstituen utama payudara adalah sel kelenjar disertai duktus
terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah
bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh
septum fibrosa, yang berjalan dari belakang puting
payudara ke arah otot pektoralis.
C. Struktur
makroskopis payudara
Struktur
makrokopis mencangkup kauda aksilaris (jaringan payudara yang meluas ke arah
aksila), areola (daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan
mengalami pigmentasi), masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm.
3
Pada
payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
Korpus (badan) : yaitu bagian yang membesar.
Areola : yaitu bagian yang kehitaman di
tengah.
Papilla atau puting : yaitu bagian yang
menonjol di puncak payudara.
Gambar.
Anatomi payudara
Korpus
§ Alveolus,
yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
§ Lobulus,
yaitu kumpulan dari alveolus.
§ Lobus,
yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI
disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Areola
§ Sinus
laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam
puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran
terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
4
Papilla
§ Bentuk
puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam
(inverted).
Puting payudara
dikelilingi oleh areola mamae , suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat
hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat
saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat
tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami
hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan
pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam
jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting
payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara
dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan.
Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus
yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu.
Ada empat macam
bentuk puting susu :
Namun,
bentuk-
bentuk puting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi,
karena pada dasarnya bayi menyusu pada payudara ibu bukan pada
puting. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak
lentur, terutama pada bentuk puting tebenam, sehingga butuh
penanganan khusus.
D. Struktur
mikroskopis payudara
Payudara terutama
tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung jaringan lemak dan di
tutupi oleh kulit. Masing-masing payudara terdiri dari 15 sampai
20 lobus, yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Struktur di dalamnya
menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang di belah.
5
Setiap lobus merupakan satu
unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangunan sebagai berikut :
§ Alveoli : mengandung
sel-sel yang menyekresi susu, sel-sel tersebut di sebut sel aasini.
§ Tubulus laktiferus :
saluran kecil di bawah alveoli
§ Duktus laktiferus : saluran
sentral yang merupakan muara beberapa tubulus laktiferus
§ Ampula : bagian dari duktus
laktiferus yang melebar merupakan tempat penyimpanan air susu
Fungsi payudara terutama di
kendalikan oleh aktivitas hormon tetapi di persarafi oleh cabang-cabang nervus
torakalis. Selain itu terdapat juga saraf simpatis, terutama di sekitar areola
dan papila mamae.
E. Tahap-tahap
perkembangan payudara
Payudara di
mulai dari kehidupan intrauterin, yaitu pada minggu ke-4 kehidupan intrauterin.
Saat lahir payudara akan membesar pada hari pertama kehidupan yang di sebabkan
karena penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi yang di sertai dengan
sekresi air susu. Pada periode neonatal tidak terdapat aktivitas jaringan
payudara, tetapi akan muncul pada masa pubertas karena terjadi peningkatan
kadar hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan pembuluh laktiferus dan
papila serta areola mamae.
6
Peningkatan
kadar progesteron memacu ploriferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa
akan meningkat sehingga menyebabkan besarnya payudara. Pada masa subur wanita
akan mengeluh adanya perubahan payudara yang menyerupai keluhan pada waktu
hamil. Perubahan itu di sebabkan oleh hormon progesteron yang di hasilkan oleh
korpus luteum.Pada masa kehamilan perubahan payudara di pengaruhi oleh hormon
esrtogen, progesteron dan hormon somatomammotropin untuk mempersiapkan laktasi.
F. Kolostrum
Kolostrum berasal dari bahasa latin
adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar
susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.
Kolostrum adalah cairan prasusu berwarna
emas yang di hasilkan Ibu 24 – 36 jam
pertama setelah melahirkan, kolestrum mensuvlei beberapa faktor kekebalan (Faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk mejamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir.
Kolostrum
juga mengandung zat yang mempermudah bayi
membuang air besar pertama kali yang disebut meconium. Hal ini
membersihkannya dari Bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati
yang diperoduksi ketika kelahiran. kolostrum Mempunyai faktor imunitas yang kuat (Immunoglobium, lactoferm, Cytokines, Lactalbumein, Glicoprotein, dan lain-lain)
yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan Toksin.
Mengandung Imunoglobulin dan telah terbukti sebagai Anti Virus, Anti Bakteri, Anti Jamur, dan Anti Toksin.
7
Fisiologi
laktasi
A. Produksi
air susu
Laktasi adalah Proses produksi,
sekresi, dan pengeluaran ASI. Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek
yang masing- masing berperan sebagai pembentukan dan
pengeluaran air susu yaitu:
§ Refleks
Prolaktin.
Pada akhir kehamilan hormon
prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum
terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang
kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya
korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang, ditambah dengan
adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan
merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor
mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis
hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi
prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu
sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin akan
merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang
sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah
melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada
peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap
berlangsung.
Pada ibu
yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal
pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam
keadaan seperti :
o Stress atau
pengaruh psikis
o Anastesi
o Operasi
o Rangsangan
puting susu
8
§
Reflek Letdown
Bersama dengan pembentukan prolaktin
oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang
dilanjutkan ke hipofise posterior ( neurohipofise ) yang kemudian dikeluarkan
oksitosin.
Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju
uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi
dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah
terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya menbalir
melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
Faktor - faktor yang meningkatkan let down
adalah :
- Melihat bayi
- Mendengarkan
suara bayi
- Mencium bayi
- Memikirkan
untuk menyusui bayi
Faktor -
faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti:
- Keadaan
bingung / pikiran kacau
- Takut
- Cemas
B. Pengeluaran
air susu
Susu di sekresi
secara teru-menerus ke dalam alveoli kelenjar mamae, tetapi susu tidak dapat
mengalir dengan mudah dari alveoli ke dalam saluran atau duktus. Oleh karena
itu, secara terus-menerus tidak dapat di keluarkan dari puting susu, sebagai
gantinya susus harus di keluarkan dari alveoli oleh gabungan refleks neurogenik
dan hormon oksitosin. Saat bayi mengisap susu, impuls sensoris di hantarkan
melalui saraf somatik ke medula spinalis dan kemudian ke hipotalamus
menyebabkan sekresi oksitosin. Kedua hormon ini terutama oksitosin mengalir
dalam darah menuju kelenjar mamae menyebabkan sel-sel mioepitel sekital dinding
luar alveoli ke duktus.
9
C. Pemeliharaan
laktasi
Hubungan yang
utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan
oksitosin dalam darah. Hormone - hormone ini sangat perlu untuk pengeluaran
permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak
dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang
menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh
bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan
singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk
mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran.
D. Susunan
air susu Ibu
ASI mengandung zat gizi yang secara
khusus di perlukan untuk menunjang peoses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya
tahan alami tubuh anak.
Ø Kandungan
ASI yang utama terdiri dari :
§ Laktosa
Merupakan jenis karbohidrat utama
dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa juga di olah
menjadi glukosa dan galaktosayang berperan dalam perkembangan sistem saraf.
Membantupenyerapan kalsium dan magnesium dimasa pertumbuhan bayi.
§ Lemak
Lemak meryupakan zat gizi terbesar
ke-2 di ASI dan menjadi sumber energi utama bagi bayi serta berperan dalam
pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak
esensial yaitu : asam linoleat dan asam alda linoleat yang akan di olah oleh
tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan
otak bayi.
§ Oligosakarida
Mengandung komponen bioaktif di ASI
yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri
sehat yang secara alami hidup dalam sistem pebcernaan bayi.
10
Komposisi
zat utama ASI :
·
Laktosa : 7gr/100ml
·
Lemak : 3,7-4,8gr/
100ml
·
Oligisakarida : 10-12
gr/ liter
·
Protein : 0,8-10 gr/100
ml
11
BAB.
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
v Payudara
Jaringan payudara
terentang dari sekitar iga ke 2 sampai ke 6
(Bergantung pada kostur). Pertumbuhan dan perkembangan payudara dapat dibagi dalam afasec : istirahat, perkembangan (kehamilan, sekresi susu (laktasi), dan invousi.
Pada awal kehamilan,
ukuran payudara dan pigmentasi Aerola
meningakt Tuberkel Montgomery membesar dan puting payudara
menjadi tegak. Aliran darah ke payudara berlipat dua sehingga
pembuluh darah menjadi jelas, dan kulit mungkin tampak seperti
marmer tpaslusen.
Struktur buah dada
teridiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan
lemak, cairan susu / kolostrum yang dihasilkan oleh ibu dalam 24
– 35 jam pertama setelah melahirkan mengandung banyak
gizi dan zat – zat pertahanan tubuh.
v Fisiologi
laktasi
Laktasi
adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pengeluaran
ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik,
saraf dan bermacam - macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat
dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :
a.
Pembentukan kelenjar payudara.
b.
Pembentukan air susu.
c.
Pemeliharaan pengeluaran air susu.
a.
Pembentukan kelenjar payudara.
Komposisi
zat utama ASI :
·
Laktosa : 7gr/100ml
·
Lemak : 3,7-4,8gr/
100ml
·
Oligisakarida : 10-12
gr/ liter
·
Protein : 0,8-10 gr/100
ml
12
B. Saran
Bagi ibu menyusui
perawatan puting susu merupakan hal yang sangat penting sehingga harus
dibersihkan. Sebagai seorang wanita harus menjaga organ refroduksi terutama
payudara agar dapat terhindar dari penyakit yang menyerang payudara. Selain itu
dengan merawat payudara kitaterutama pada seorang Ibu maka zat gizi yang di
perlukan bayinya akan terpenuhi dengan baik, sehingga pertumbuhan bayi dapat
berjalan dengan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar