Rabu, 01 Agustus 2012

Plasenta Previa

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ASKEB IV (PATOLOGI II). Dalam makalah ini saya memebahas tentang PLASENTA PREVIA.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat saya harapkan terutama dari Dosen Pengasuh.
Sekian dan terima kasih.

Jayapura, 17 september 2011

           Penyusun
         Kelompok 9
 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pada tanggal 08 September 2008 sampai dengan tanggal 20 September 2008, Penulis berpraktek di IGD Dr. M. Djamil Padang. Selama berada di tempat tersebut, Penulis mencoba mengangkat kasus yang berkaitan dengan kebidanan yaitu Plasenta Previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. (Rustam Mochtar).
PP biasa ditemukan pada awal kehamilan. Beberapa mendapatkan tanda dengan bleeding terus menerus atau kadang2, dan sebagian lagi, tanpa merasakan tanda2 apapun sampai saat melahirkan.
Pada ultrasound trimester ke-2, sekitar 18 weeks, PP ditemukan pada 5-20% kehamilan. Pada kondisi ini, wanita dengan PP harus berhati2 untuk menghindari bleeding dan mencatat adanya spotting, bleeding, dan cramping.
Pada awal trimester ke-3, sekitar minggu ke-28, ultrasound dilakukan lagi. Sekitar 90-75% plasenta tercatat berpindah dan tidak menutupi jalannya kelahiran. Apabila diketahui PP tetap ada, maka barulah wanita hamil tersebut dinyatakan memiliki PP.

B.     Tujuan
1.      menjelaskan pengertian plasenta previa
2.      menjelaskan klasifikasi plasenta previa
3.      menjelaskan etiologi plasenta previa
4.      menegakkan diagnosa dan gambaran klinis plasenta previa
5.      menjelaskan pengaruh plasenta previa terhadap kehamilan
6.      menjelaskan pengaruh plasenta previa terhadap partus
7.      menjelaskan komplikasi plasenta previa
8.      menjelaskan penanganan plasenta previa



BAB II
PEMBAHASAN

PLASENTA PREVIA

1.      Pengertian
a.       Plasenta previa adalah keadaan letak plasenta yang abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir ( pada keadaan normal, plasenta terletak dibagian fundus atau segmen atas uterus).
b.      Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. (Rustam Mochtar)
c.       Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. (Sarwono)

2.      Klasifikasi Plasenta Previa
a.       Plasenta Previa Totalis                  : jika seluruh pembukaan jalan lahir tertutup
  jaringan plasenta
b.      Plasenta Previa Parsialis                : jika sebagian pembukaan jalan lahir tertutup
  jaringan plasenta
c.       Plasenta Previa Marginalis            : jika tepi plasenta berada tepat pada tepi
  pembukaan jalan lahir
d.      Plasenta Letak Rendah                 : jika plasenta terletak pada segmen bawah
              uterus, tetapi tidak  sampai menutupi
  pembukaan jalan lahir
3.     
 Etiologi
a.       Umur dan paritas
·         pada primigravida, umur >35 tahun lebih sering dari pada umur <25 tahun
·         lebih sering pada paritas tinggi dari pada paritas rendah
b.      Hipoplasia endometrium: bila kawin dan hamil pada umur muda
c.       Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, kuretase dan manual plasenta
d.      Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
e.       Tumor-tumor seperti mioma uteri, polip endometrium
f.       Kadang-kadang pada malnutrisi

4.      Tanda dan gejala plasenta previa
a.       Perdarahan per vaginam, warna merah segar
b.      Bagian terbawah janin belum masuk panggul
c.       Adanya kelainan letak janin
d.      Tidak disertai gejala nyeri (tanda khas plasenta previa)
e.       Pada pemeriksaan jalan lahir teraba jaringan plasenta (lunak)
f.       Dapat disertai gawat janin sampai kematian janin, tergantung beratnya

5.      Diagnosa dan Gambaran Klinis Plasenta Previa
a.       Anamnesis
§  perdarahan setelah kehamilan 28 minggu
§  sifat perdarahannya tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless) dan berulang (recurrent)
b.      Inspeksi
§  dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam: banyak, sedikit, darah beku, dsb.
§  kalau sudah berdarah banyak, maka ibu kelihatan pucat/anemis
c.       Palpasi abdomen
§  janin yang belum cukup bulan, fundus uteri masih rendah
§  sering dijumpai kesalahan letak janin
§  bagian terbawah janin belum turun
§  dapat dirasakan suatu bantalan di SBR
d.      Pemeriksaan inspekulo
Dengan memakai speculum secara hati-hati, dilihat dari mana asal perdarahan, apakah dari uterus, kelainan serviks, vaginam, varices pecah, dll
e.      Pemeriksaan radioisotope
§  Plasentogravi jaringan lunak (soft tissue placentografi) oleh Stevenson 1934 yaitu membuat foto dengan sinar rotgen lemah untuk mencoba melokalisir plasenta
§  Citogravi : mula-mula kandung kemih dikosongkan, lalu dimasukkan 40 cc larutan NaCl 12,5%, kepala janin ditekan kearah PAP lalu dibuat foto. Bila jarak kepala dan kandung kemih berselisih lebih dari 1 cm, terdapat kemungkinan plasenta previa.
§  Plasentogravi indirect, yaitu membuat foto seri lateral dan anteroposterior yaitu ibu dalam posisi berdiri atau duduk setengah berdiri
§  Arteiogravi: dengan memasukkan zat kontras ke dalam arteri femoralis. Karena plasenta sangat kaya akan pembuluh darah, maka ia akan banyak menyerap zat kontras ini akan terlihat dalam foto dan juga lokasinya.
§  Amniogravi: dengan memasukkan zat kontras ke dalam rongga amnion, lalu dilihat foto dan dimana terdapat daerah kosong (di luar janin) di dalam rongga rahim
f.        Ultrasonogravi
g.       Pemeriksaan dalam
Ø  Bahaya pemeriksaan dalam:
§  dapat menyebabkan perdarahan yang hebat
§  Infeksi
§  Menimbulkan his, dan kemudian terjadilah partus prematurus.
Ø  Teknik dan persiapan pemeriksaan dalam
§  pasang infus dan persiapkan donor darah
§  PD dilakukan di kamar bedah
§  Dilakukan secara hati-hati dan lembut
§  Jangan langsung masuk ke dalam canalis servikalis tapi raba dulu bantalan antara jari dan kepala janin pada forniks (uji forniks)
§  Bila ada darah beku, keluarkan sedikit-sedikit dan pelan
Ø  Kegunaan PD dalam perdarahan antepartum
§  menegakan diagnose
§  menentukan jenis dan klasifikasi plasenta previa
Ø  Indikasi PD pada perdarahan antepartum
§  perdarahan banyak, >500 cc
§  perdarahan berulang (recurrent)
§  perdarahan sekali, banyak, HB < 8 g%
§  his ada dan janin viable

6.      Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Kehamilan
a.       bagian terbawah janin tidak terfiksir ke dalam PAP
b.      terjadi kesalahan letak janin
c.       partus prematurus karena adanya rangsangan koagulum darah pada serviks

7.      Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Partus
a.       letak janin yang tidak normal menyebabkan partus akan menjadi patologik
b.      bila pada plasenta previa lateralis, ketuban pecah dapat terjadi prolaps funikulli
c.       sering dijumpai inersia primer
d.      perdarahan

8.      Komplikasi Plasenta Previa
a.       prolaps tali pusat
b.      prolaps plasenta
c.       plasenta melekat
d.      perdarahan postpartum
e.      infeksi karena perdaraha yang banyak
f.        bayi premature/lahir mati

9.      Penatalaksanaan
a.       Pada perdarahan pertama, prinsipnya, jika usia kehamilan belum optimal, kehamilan masih dapat dipertahankan karena perdarahan pertama umumnya tidak berat dan dapat berhenti dengan sendirinya. Pasien harus dirawat dengan  istirahat baring total dirumah sakit, dengan persiapan transfuse darah dan operasi sewaktu-waktu. Akan tetapi jika pada perdarahan pertama itu telah dilakukan pemeriksaan dalam/ vaginal touch, kemungkinan besar akan terjadi perdarahan yang lebih berat sehingga harus diterminasi
b.      Cara persalinan
Factor-faktor yang menentukan sikap/tindakan persalinan mana yang akan dipilih:
§  jenis plasenta previa
§  banyaknya perdarahan
§  KU ibu
§  Keadaan janin
§  Pembukaan jalan lahir
§  Paritas
§  Fasilitas rumah sakit
Setelah memperhatikan factor-faktor tersebut, ada 2 pilihan persalinan:
Ø  persalinan pervaginan
§  amniotomi
Indikasi amniotomi pada plasenta previa:
-          plasenta previa lateralis/marginalis/letak rendah, bila tidak ada pembukaan
-          pada primigravida dengan plasenta previa lateralis/marginalis dengan pembukaan > 4 cm
-          plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal
Keuntungan amniotomi
-          bagian terbawah janin yang berguna sebagai tampon akan menekan plasenta yang berdarah dan perdarahan akan berkurang/berhenti
-          partus berlangsung lebih cepat
-          bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan SBR sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas.
Ø  persalinan perabdominal dengan SC
Indikasi SC pada plasenta previa
·         semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal
·         semua plasenta lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol
·         semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dan plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang

BAB III
PENUTUP

Plasenta previa (prae =  di depan, vias = jalan) adalah plasenta yang terletak di depan jalan lahir, implantasinya rendah sekali sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding anterior atau dinding posterior fundus uteri.
Plasenta previa cukup sering dijumpai dan pada tiap perdarahan antepartum kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan. Plasenta previa lebih sering terjadi pada multigravida daripada primigravida dan juga pada usia lanjut.
Plasenta previa terbagi menjadi tiga tingkat:
·         Plasenta previa totalis: seluruh ostium uteri internum tertutup oleh plasenta
·         Plasenta previa lateralis: hanya sebagian ostium uteri internum tertutup oleh plasenta
·         Plasenta previa marginalis: hanya pinggir ostium uteri internum tertutup oleh plasenta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar