KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nyalah kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas ASKEB IV (PATOLOGI II). Dalam makalah ini saya memebahas
tentang PLASENTA PREVIA.
Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik sangat saya harapkan terutama dari Dosen Pengasuh.
Sekian dan terima
kasih.
Jayapura, 17
september 2011
Penyusun
Kelompok 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada
tanggal 08 September 2008 sampai dengan tanggal 20 September 2008, Penulis
berpraktek di IGD Dr. M. Djamil Padang. Selama berada di tempat tersebut,
Penulis mencoba mengangkat kasus yang berkaitan dengan kebidanan yaitu Plasenta
Previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat yang abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum. (Rustam Mochtar).
PP
biasa ditemukan pada awal kehamilan. Beberapa mendapatkan tanda dengan bleeding
terus menerus atau kadang2, dan sebagian lagi, tanpa merasakan tanda2 apapun
sampai saat melahirkan.
Pada
ultrasound trimester ke-2, sekitar 18 weeks, PP ditemukan pada 5-20% kehamilan.
Pada kondisi ini, wanita dengan PP harus berhati2 untuk menghindari bleeding
dan mencatat adanya spotting, bleeding, dan cramping.
Pada
awal trimester ke-3, sekitar minggu ke-28, ultrasound dilakukan lagi. Sekitar
90-75% plasenta tercatat berpindah dan tidak menutupi jalannya kelahiran.
Apabila diketahui PP tetap ada, maka barulah wanita hamil tersebut dinyatakan
memiliki PP.
B. Tujuan
1. menjelaskan
pengertian plasenta previa
2. menjelaskan
klasifikasi plasenta previa
3. menjelaskan
etiologi plasenta previa
4. menegakkan
diagnosa dan gambaran klinis plasenta previa
5. menjelaskan
pengaruh plasenta previa terhadap kehamilan
6. menjelaskan
pengaruh plasenta previa terhadap partus
7. menjelaskan
komplikasi plasenta previa
8. menjelaskan
penanganan plasenta previa
BAB
II
PEMBAHASAN
PLASENTA
PREVIA
1. Pengertian
a. Plasenta
previa adalah keadaan letak plasenta yang abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir ( pada keadaan
normal, plasenta terletak dibagian fundus atau segmen atas uterus).
b. Plasenta
previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal
yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium
uteri internum. (Rustam Mochtar)
c. Plasenta
previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri internum. (Sarwono)
2. Klasifikasi Plasenta Previa
a. Plasenta
Previa Totalis : jika
seluruh pembukaan jalan lahir tertutup
jaringan plasenta
b. Plasenta
Previa Parsialis : jika
sebagian pembukaan jalan lahir tertutup
jaringan plasenta
c. Plasenta
Previa Marginalis : jika tepi
plasenta berada tepat pada tepi
pembukaan jalan lahir
d. Plasenta
Letak Rendah : jika
plasenta terletak pada segmen bawah
uterus, tetapi tidak sampai menutupi
pembukaan jalan lahir
3.
Etiologi
a. Umur
dan paritas
·
pada primigravida, umur >35 tahun
lebih sering dari pada umur <25 tahun
·
lebih sering pada paritas tinggi dari pada
paritas rendah
b. Hipoplasia
endometrium: bila kawin dan hamil pada umur muda
c. Endometrium
cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, kuretase dan manual
plasenta
d. Korpus
luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
e. Tumor-tumor
seperti mioma uteri, polip endometrium
f. Kadang-kadang
pada malnutrisi
4. Tanda dan gejala plasenta previa
a. Perdarahan
per vaginam, warna merah segar
b. Bagian
terbawah janin belum masuk panggul
c. Adanya
kelainan letak janin
d. Tidak
disertai gejala nyeri (tanda khas plasenta previa)
e. Pada
pemeriksaan jalan lahir teraba jaringan plasenta (lunak)
f. Dapat
disertai gawat janin sampai kematian janin, tergantung beratnya
5. Diagnosa dan Gambaran Klinis
Plasenta Previa
a. Anamnesis
§ perdarahan
setelah kehamilan 28 minggu
§ sifat
perdarahannya tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless) dan berulang
(recurrent)
b. Inspeksi
§ dapat
dilihat perdarahan yang keluar pervaginam: banyak, sedikit, darah beku, dsb.
§ kalau
sudah berdarah banyak, maka ibu kelihatan pucat/anemis
c. Palpasi
abdomen
§ janin
yang belum cukup bulan, fundus uteri masih rendah
§ sering
dijumpai kesalahan letak janin
§ bagian
terbawah janin belum turun
§ dapat
dirasakan suatu bantalan di SBR
d. Pemeriksaan
inspekulo
Dengan memakai speculum secara
hati-hati, dilihat dari mana asal perdarahan, apakah dari uterus, kelainan serviks,
vaginam, varices pecah, dll
e. Pemeriksaan
radioisotope
§ Plasentogravi
jaringan lunak (soft tissue placentografi) oleh Stevenson 1934 yaitu membuat
foto dengan sinar rotgen lemah untuk mencoba melokalisir plasenta
§ Citogravi
: mula-mula kandung kemih dikosongkan, lalu dimasukkan 40 cc larutan NaCl 12,5%,
kepala janin ditekan kearah PAP lalu dibuat foto. Bila jarak kepala dan kandung
kemih berselisih lebih dari 1 cm, terdapat kemungkinan plasenta previa.
§ Plasentogravi
indirect, yaitu membuat foto seri lateral dan anteroposterior yaitu ibu dalam
posisi berdiri atau duduk setengah berdiri
§ Arteiogravi:
dengan memasukkan zat kontras ke dalam arteri femoralis. Karena plasenta sangat
kaya akan pembuluh darah, maka ia akan banyak menyerap zat kontras ini akan terlihat
dalam foto dan juga lokasinya.
§ Amniogravi:
dengan memasukkan zat kontras ke dalam rongga amnion, lalu dilihat foto dan
dimana terdapat daerah kosong (di luar janin) di dalam rongga rahim
f.
Ultrasonogravi
g. Pemeriksaan
dalam
Ø Bahaya
pemeriksaan dalam:
§ dapat
menyebabkan perdarahan yang hebat
§ Infeksi
§ Menimbulkan
his, dan kemudian terjadilah partus prematurus.
Ø Teknik
dan persiapan pemeriksaan dalam
§ pasang
infus dan persiapkan donor darah
§ PD
dilakukan di kamar bedah
§ Dilakukan
secara hati-hati dan lembut
§ Jangan
langsung masuk ke dalam canalis servikalis tapi raba dulu bantalan antara jari
dan kepala janin pada forniks (uji forniks)
§ Bila
ada darah beku, keluarkan sedikit-sedikit dan pelan
Ø Kegunaan
PD dalam perdarahan antepartum
§ menegakan
diagnose
§ menentukan
jenis dan klasifikasi plasenta previa
Ø Indikasi
PD pada perdarahan antepartum
§ perdarahan
banyak, >500 cc
§ perdarahan
berulang (recurrent)
§ perdarahan
sekali, banyak, HB < 8 g%
§ his
ada dan janin viable
6. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap
Kehamilan
a. bagian
terbawah janin tidak terfiksir ke dalam PAP
b. terjadi
kesalahan letak janin
c. partus
prematurus karena adanya rangsangan koagulum darah pada serviks
7. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap
Partus
a. letak
janin yang tidak normal menyebabkan partus akan menjadi patologik
b. bila
pada plasenta previa lateralis, ketuban pecah dapat terjadi prolaps funikulli
c. sering
dijumpai inersia primer
d. perdarahan
8. Komplikasi Plasenta Previa
a. prolaps
tali pusat
b. prolaps
plasenta
c. plasenta
melekat
d. perdarahan
postpartum
e. infeksi
karena perdaraha yang banyak
f.
bayi premature/lahir mati
9. Penatalaksanaan
a. Pada
perdarahan pertama, prinsipnya, jika usia kehamilan belum optimal, kehamilan
masih dapat dipertahankan karena perdarahan pertama umumnya tidak berat dan
dapat berhenti dengan sendirinya. Pasien harus dirawat dengan istirahat baring total dirumah sakit, dengan
persiapan transfuse darah dan operasi sewaktu-waktu. Akan tetapi jika pada
perdarahan pertama itu telah dilakukan pemeriksaan dalam/ vaginal touch,
kemungkinan besar akan terjadi perdarahan yang lebih berat sehingga harus
diterminasi
b. Cara
persalinan
Factor-faktor yang menentukan
sikap/tindakan persalinan mana yang akan dipilih:
§ jenis
plasenta previa
§ banyaknya
perdarahan
§ KU
ibu
§ Keadaan
janin
§ Pembukaan
jalan lahir
§ Paritas
§ Fasilitas
rumah sakit
Setelah
memperhatikan factor-faktor tersebut, ada 2 pilihan persalinan:
Ø persalinan
pervaginan
§ amniotomi
Indikasi amniotomi pada plasenta previa:
-
plasenta previa
lateralis/marginalis/letak rendah, bila tidak ada pembukaan
-
pada primigravida dengan plasenta previa
lateralis/marginalis dengan pembukaan > 4 cm
-
plasenta previa lateralis/marginalis dengan
janin yang sudah meninggal
Keuntungan amniotomi
-
bagian terbawah janin yang berguna
sebagai tampon akan menekan plasenta yang berdarah dan perdarahan akan berkurang/berhenti
-
partus berlangsung lebih cepat
-
bagian plasenta yang berdarah dapat
bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan SBR sehingga tidak ada lagi
plasenta yang lepas.
Ø persalinan
perabdominal dengan SC
Indikasi SC pada plasenta previa
·
semua plasenta previa sentralis, janin
hidup atau meninggal
·
semua plasenta lateralis posterior,
karena perdarahan yang sulit dikontrol
·
semua plasenta previa dengan perdarahan
yang banyak dan tidak berhenti dan plasenta previa dengan panggul sempit, letak
lintang
BAB
III
PENUTUP
Plasenta previa (prae = di depan,
vias = jalan) adalah plasenta yang terletak di depan jalan lahir, implantasinya
rendah sekali sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding anterior atau dinding
posterior fundus uteri.
Plasenta previa cukup sering dijumpai
dan pada tiap perdarahan antepartum kemungkinan plasenta previa harus
dipikirkan. Plasenta previa lebih sering terjadi pada multigravida
daripada primigravida dan juga pada usia lanjut.
Plasenta previa terbagi menjadi tiga
tingkat:
·
Plasenta previa totalis: seluruh
ostium uteri internum tertutup oleh plasenta
·
Plasenta previa lateralis: hanya
sebagian ostium uteri internum tertutup oleh plasenta
·
Plasenta previa marginalis: hanya
pinggir ostium uteri internum tertutup oleh plasenta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar